Eks Jubir Covid-19 Achmad Yurianto Meninggal Akibat Kanker Usus, Ini Penyebab dan Gejalanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Jubir Covid-19 Achmad Yurianto meninggal dunia hari ini, Sabtu (21/5/2022). Yurianto menghembuskan napas terakhirnya di usia 60 tahun setelah berjuang melawan penyakit kanker usus yang diidapnya.
Kabar duka ini diumumkan oleh perwakilan dari Humas Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Melalui pesan singkat yang diterima awak media, diketahui bahwa Yurianto meninggal pukul 18.58 WIB di RSUD Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah, dr Achmad Yurianto pada hari Sabtu, 21 Mei 2022 pukul 18.58 WIB di Malang," tulis pesan tersebut.
"Semoga beliau diberikan tempat terbaik disisi Allah SWT serta keluarga yg ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran...Aamiin ya robbal alamin," tambahnya.
Kanker usus adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar, bagian terakhir dari saluran pencernaan. Kanker usus besar biasanya menyerang orang dewasa yang lebih tua, meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun.
Biasanya dimulai sebagai gumpalan kecil sel non-kanker (jinak) yang disebut polip yang terbentuk di bagian dalam usus besar. Seiring waktu beberapa polip ini bisa menjadi kanker yang mengancam nyawa.
Dilansir dari Mayo Clinic, dokter tidak yakin apa yang menyebabkan sebagian besar kanker usus. Secara umum, kanker usus dimulai ketika sel-sel sehat di usus besar mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA mereka. DNA sel berisi seperangkat instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.
Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga tubuh berfungsi normal. Tetapi ketika DNA sel rusak dan menjadi kanker, sel terus membelah bahkan ketika sel baru tidak diperlukan. Saat sel menumpuk, mereka membentuk tumor.
Seiring waktu, sel-sel kanker dapat tumbuh untuk menyerang dan menghancurkan jaringan normal di dekatnya. Dan sel kanker dapat melakukan perjalanan ke bagian lain dari tubuh untuk membentuk deposit di sana (metastasis).
Beberapa faktor dapat memicu kanker usus. Di antaranya usia yang lebih tua, ras Afrika-Amerika, riwayat pribadi kanker kolorektal atau polip, kondisi usus inflamasi, sindrom bawaan yang meningkatkan risiko kanker usus besar, riwayat keluarga dengan kanker usus besar dan diet rendah serat, tinggi lemak.
Selain itu, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, diabetes, kegemukan, merokok, alkohol hingga terapi radiasi untuk kanker juga bisa menyebabkan kanker usus. Sementara gejala kanker usus meliputi perubahan terus-menerus dalam kebiasaan buang air besar, termasuk diare atau sembelit atau perubahan konsistensi tinja.
Pendarahan dubur atau darah di tinja, ketidaknyamanan perut yang terus-menerus, seperti kram, gas atau nyeri, perasaan bahwa usus tidak kosong sepenuhnya, kelemahan atau kelelahan serta penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan juga merupakan gejala kanker usus yang harus diwaspadai.
Kabar duka ini diumumkan oleh perwakilan dari Humas Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Melalui pesan singkat yang diterima awak media, diketahui bahwa Yurianto meninggal pukul 18.58 WIB di RSUD Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun, telah berpulang ke rahmatullah, dr Achmad Yurianto pada hari Sabtu, 21 Mei 2022 pukul 18.58 WIB di Malang," tulis pesan tersebut.
"Semoga beliau diberikan tempat terbaik disisi Allah SWT serta keluarga yg ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran...Aamiin ya robbal alamin," tambahnya.
Kanker usus adalah jenis kanker yang dimulai di usus besar, bagian terakhir dari saluran pencernaan. Kanker usus besar biasanya menyerang orang dewasa yang lebih tua, meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun.
Biasanya dimulai sebagai gumpalan kecil sel non-kanker (jinak) yang disebut polip yang terbentuk di bagian dalam usus besar. Seiring waktu beberapa polip ini bisa menjadi kanker yang mengancam nyawa.
Dilansir dari Mayo Clinic, dokter tidak yakin apa yang menyebabkan sebagian besar kanker usus. Secara umum, kanker usus dimulai ketika sel-sel sehat di usus besar mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA mereka. DNA sel berisi seperangkat instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.
Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga tubuh berfungsi normal. Tetapi ketika DNA sel rusak dan menjadi kanker, sel terus membelah bahkan ketika sel baru tidak diperlukan. Saat sel menumpuk, mereka membentuk tumor.
Seiring waktu, sel-sel kanker dapat tumbuh untuk menyerang dan menghancurkan jaringan normal di dekatnya. Dan sel kanker dapat melakukan perjalanan ke bagian lain dari tubuh untuk membentuk deposit di sana (metastasis).
Beberapa faktor dapat memicu kanker usus. Di antaranya usia yang lebih tua, ras Afrika-Amerika, riwayat pribadi kanker kolorektal atau polip, kondisi usus inflamasi, sindrom bawaan yang meningkatkan risiko kanker usus besar, riwayat keluarga dengan kanker usus besar dan diet rendah serat, tinggi lemak.
Selain itu, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, diabetes, kegemukan, merokok, alkohol hingga terapi radiasi untuk kanker juga bisa menyebabkan kanker usus. Sementara gejala kanker usus meliputi perubahan terus-menerus dalam kebiasaan buang air besar, termasuk diare atau sembelit atau perubahan konsistensi tinja.
Pendarahan dubur atau darah di tinja, ketidaknyamanan perut yang terus-menerus, seperti kram, gas atau nyeri, perasaan bahwa usus tidak kosong sepenuhnya, kelemahan atau kelelahan serta penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan juga merupakan gejala kanker usus yang harus diwaspadai.
(dra)